Penerapan terapi nebulizer terhadap frekuensi napas pada pasien ISPA dengan bersihan jalan napas tidak efektif
DOI:
https://doi.org/10.63425/ljhs.v2i1.88Keywords:
Bersihan jalan napas tidak efektif, frekuensi Napas, ISPA, terapi nebulizerAbstract
Latar belakang: Terapi Nebulizer adalah metode pemberian obat pernapasan dalam bentuk aerosol melalui inhalasi menggunakan alat nebulizer. Terapi nebubulizer sangat dianjurkan untuk pasien yang tidak mampu menggunakann inhealer secara efektif, misalnya dikarenakan sesak napas berat, koordinasi tubuh yang baik terutama pada pasien ISPA. Tujuan: mengetahui efektivitas terapi nebulizer dalam menurunkan frekuensi napas pada pasien ISPA. Metode : penelitian ini menggunkan desain studi kasus pre-post desain. Sampel 5 pasien di Di IG RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi penurunan frekuensi napas pada pasien ISPA setelah diberikan terapi nebulizer, serta SOP pemberian terapi nebulizer. Data dianalisis secara deskriptif dengan presentase perubahan frekuensi napas pasien sebelum dan sesudah pemberian nebulizer. Hasil: tingkat frekuensi napas pada 5 pasien sebelum diberikan terapi nebulizer didapatkan sebagian besar pasien mengalami penurunan frekuensi napas. Kesimpulan : Pemberian terapi nebulizer terbukti efektif dalam menurunkan frekuensi napas pasien dengan gangguan pernapasan. Terapi nebulisasi sebaiknya diterapkan secara rutin pada pasien ISPA dengan gangguan bersihan jalan napas tidak efektif, karena terbukti membantu menurunkan frekuensi napas, meningkatkan saturasi oksigen, dan memperbaiki mekanisme ventilasi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Journal of Health Science

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.